Senin, 29 Desember 2014

Analisis Kesalahan Berbahasa

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata pada Spanduk, Baliho dan Papan Nama


1.      Kesalahan : 
Penulisan spanduk diatas “KNALPOT BOBOKAN AJE DI ENGGO MELANGGAR   ATURAN GEHHH…” itu menggunakan bahasa daerah jawa serang , dan kata gehhh… merupakan kata yang tidak baku. 

Pembenaran : 
Seharusnya spanduk diatas menggunakan bahasa Indonesia saja, misalnya “KNALPOT  YANG TIDAK STANDAR JANGAN  DIPAKAI, KARENA MELANGGAR ATURAN”. Agar dapat dipahami oleh pembaca.

 
2.      Kesalahan : 
Penulisan spanduk diatas “ SING NGEBONCENG SARENG SING DIBONCENG SAMI-SAMI KEDAH NGANGGE HELM SNI”. Penulisannya menggunakan bahasa Jawa Serang.

Pembenaran : 

Seharusnya penulisan spanduk diatas menggunakan bahasa Indonesia saja, yaitu  “YANG MEMBONCENG DENGAN YANG DIBONCENG SAMA-SAMA HARUS MENGGUNAKAN HELM SNI” agar dapet di mengerti oleh pembaca.





3.      Kesalahan : 
Penulisan diatas kata “TAR1F” itu menggunakan bahasa alay karena huruf I diganti dengan angka 1, dan kata sinyal dengan sisipan gambar sinyal tidak sesuai EYD.

Pembenaran :
Seharusnya penulisan kata “TAR1F” yang benar yaitu “TARIF” kemudian kata sinyal dengan sisipan gambar sinyal, seharusnya yang benar yaitu “SINYAL” sesuai dengan penulisan EYD yang benar.


 




4.      Kesalahan :
Penulisan kata “Waroeng” itu tidak menggunakan bahasa baku yang benar.

Pembenaran :
Seharusnya kata “Waroeng” yang benar yaitu “Warung” sesuai dengan penulisan bahasa baku.




5.      Kesalahan :
Penulisan spanduk diatas tidak sesuai EYD, terdapat kesalahan penggunaan besar kecilnya huruf, kemudian tidak ada spasi setiap kata, dan tidak menggunakan tanda baca.

Pembenaran :
Seharusnya penulisan spanduk diatas yang benar yaitu “Es Kelapa Muda,  Kelapa Alpukat, Kelapa Jeruk, Es Campur dan Es Jeruk”.

 
6.      Kesalahan :
Penulisan Apotik diatas salah, penulisan tidak sesuai dengan bahasa baku.

Pembenaran :
Seharusnya penulisan “Apotik” yang benar yaitu “Apotek” walaupun dibaca nya tetap apotik.


7.      Kesalahan :
Penulisan pada Bad cover, pada kata bad itu dalam bahasa inggris artinya buruk. Salah penulisan satu huruf akan berbeda maknanya. Penulisan menggunakan bahasa campuran, bahasa inggris dan bahasa Indonesia.

Pembenaran :
Kata “Bad Cover” seharusnya “Bed Cover” yang artinya penutup tempat tidur. Dan sebaiknya penulisan tidak menggunakan bahasa campuran, ada bahasa inggris dan bahasa Indonesia. Seharusnya penulisan menggunakan bahasa Indonesia sepenuhnya, begitupun sebaliknya kalau menggunakan bahasa inggris, sepenuhnya menggunakan bahasa inggris.


8.      Kesalahan :
Penulisan spanduk iklan diatas  terdapat kesalahan pada kata DI JUAL. Ada dua macam “di” dalam kalimat. “di” yang pertama menunjukkan tempat, yang harus dituliskan terpisah dari kata yang menunjukkan tempat. “di” yang kedua merupakan sebuah awalan untuk sebuah kata kerja pasif, yang harus digabungkan pada kata yang diawalinya.

Pembenaran :
Jadi seharusnya kata depan “di” yang ada di gambar itu harus digabung menjadi “Dijual” karena kata “jual” merupakan kata kerja. Bilamana digabungkan dengan kata depan “di” maka kata  “jual” itu menjadi kata kerja pasif.

9.      Kesalahan :
Kesalahan spanduk diatas pada penulisan kata “BASO” yang merupakan bahasa tidak baku.

Pembenaran :
Seharusnya penulisan spanduk diatas kata “BASO” diganti menjadi “BAKSO”. Sesuai dengan penulisan bahasa baku yang benar.


10.      Kesalahan :
Penulisan ES PISANG IJO, terdapat kesalahan pada kata “IJO”. IJO merupakan bahasa yang tidak baku.

Pembenaran :
Penulisan kata IJO yang benar yaitu HIJAU, jadi seharusnya penulisan diatas diganti menjadi “ES PISANG HIJAU” sesuai dengan bahasa baku.


KESIMPULAN


Spanduk/Baliho/Plang papan nama merupakan sarana efektif komunikasi. Oleh karena itu, pada setiap tempat yang dianggap strategis, spanduk selalu ada. Banyak sekali ditemukan penulisan yang salah pada spanduk-spanduk di daerah Serang. Dari beberapa contoh spanduk yang ditemukan banyak penulisan yang menggunakan bahasa tidak baku. Dan ada juga spanduk yang menggunakan bahasa daerah Jawa Serang.

Seharusnya semua orang/warga Negara Indonesia mempunyai sikap positif terhadap bahasa yang mereka gunakan. Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia baik tulisan maupun lisan. Harus mempertimbangkan tepat tidaknya ragam bahasa yang digunakan. Menggunakan bahasa baku memang sudah seharusnya diterapkan, karena hal itu akan menunjukkan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.



































Tidak ada komentar:

Posting Komentar