Senin, 29 Desember 2014

TEKS ORASI

Pada awalnya kampus Untirta terbagi menjadi 2 kampus yaitu kampus untirta yang berlokasi di Serang yang terdiri dari Fakultas hukum, Fakultas ilmu sosial dan poliik(FISIP), Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, fakultas pertanian dan fakultas ekonomi. Kemudian kampus Untirta yang berlokasi di Cilegon, kampus ini hanya ada terdiri dari satu fakultas yaitu fakultas Teknik dan kebanyakan mahasiswanya laki-laki. Namun pada tahun ajaran baru ini terdapat penambahan prodi baru sekitar 14 prodi, yang berlokasi di Ciwaru-Serang. Banyak sekali mahasiswa yang tidak setuju dengan hal itu. Karena pembagian kelas menjadi tidak teratur.

 Mahasiswa Untirta Tuntut Rektorat Perbaiki Sarana Kampus

Kepada teman-teman semua telah kita ketahui UNTIRTA merupakan satu-satunya kampus Negeri yang ada di Banten. Universitas ini merupakan universitas terpandang, terutama oleh pemerintahan daerah yang memberikan dana untuk kampus. Tetapi apa yang kami rasakan ?

Kami tidak bisa merasakan kenyamanan fasilitas kampus. Tempat parkir yang tidak muat, WC umum yang ambrul adul, prasarana yang tidak terurus, Ac kelas yang mati. Kemanakah dana pemerintahan dan UKT yang sudah kami bayar ? kami mahasiswa menuntut rektorat agar memperbaiki fasilitas-fasilitas dikampus ini. Kami memohon kepada bapak rektor, untuk memberikan hak-hak yang harus kami dapatkan. Kami adalah mahasiswa, disini kami untuk menuntut ilmu dan menggapai cita-cita. Kami membutuhkan fasilitas yang layak dan memadai.

Hidup Mahasiswa!!!




Anak Kecil Jaman Sekarang Vs Anak Kecil Jaman Dahulu

Dibawah ini akan dipaparkan beberapa perbedaan yang memprihatinkan untuk anak-anak jaman sekarang. Kenapa memprihatinkan? jelas kalian sudah pada tau anak-anak jaman sekarang seperti apa. Berikut paparan perbedaan anak jaman sekarang dengan anak jaman dulu :


1. Lagu


Apa saja judul lagu anak-anak kecil jaman sekarang?*Mikir panjang*
Sepertinya tidak ada, atau ga terkenal. atau saya yang ga tau. Hmm
Mungkin karena kurangnya lagu untuk anak-anak, anak-anak sekarang cenderung suka nyanyiin lagu-lagu remaja maupun orang dewasa, yang sebenarnya dari judulnya ga pantas untuk dinyanyiin anak kecil.

Apalagi dengan keadaan yang sekarang, menjamurnya boy band dan girl band di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri kebanyakan fans dari boy dan girl band tersebut dari kalangan anak-anak, dari yang belum sekolah TK - SD - SMP - SMA.

Tema dari lagu-lagu yang dinyanyiin sama mereka mengenai "CINTA". Sepertinya si Cinta lagi naik daun beberapa tahun ini hehe....

Beda halnya dengan lagu anak-anak jaman dulu, masih terdapat banyak lagu anak-anak. Mulai dari bintang kecil, pelangi-pelangi, topi saya bundar, balonku, lihat kebunku, ambilkan bulanku, libur telah tiba, aku cinta rupiah, naik ke puncak gunung dan masih banyak lagi. Apalagi jaman dulu belum ada yang namanya boyband dan girl band Indonesia. Jadi anak-anak kecil jaman dulu (termasuk saya) menyanyikan lagu-lagu yang sesuai dengan umur kami waktu itu karena banyaknya lagu anak-anak yang bisa dinyanyikan dimanapun dan kapanpun hehe….


2. Tontonan
Kita bisa liat tontonan anak jaman sekarang seperti apa ? Walaupun banyak film kartun, tetapi anak-anak sekarang lebih senang memilih menonton sinetron remaja yang pemainnya merupakan remaja yang masih unyu-unyu dan kebanyakan personil girl atau boy band sendiri. Dari lagu-lagunya yang disenangi oleh mereka, sampai akhirnya merambat ke sinetron yang dibintangi oleh personil girl band atau boy band tersebut dan isi dari cerita sinetron-sinetron tersebut, lagi-lagi mengenai cinta, yang didalamnya terselip tentang kesombongan, persaingan, dendam dan segala sifat-sifat yang tidak layak untuk ditonton oleh anak-anak. Karena secara tak langsung itu dapat berpengaruh dalam kehidupan mereka.

Tontonan anak-anak jaman saya apa ya? Kalau saya paling senangnya nonton si unyil, doraemon (yang sampai hari ini masih tayang di salah satu stasiun televisi), spongebob, chibi maruko chan, Dora, barbie, Banana's and Pijamas. Film-film yang sudah saya sebutkan merupakan film favorit saya dan juga banyak disukai anak-anak lainnya. Soalnya saya sempat cerita-cerita sama teman kampus saya tentang film kartun jaman kami, dan hampir semua teman saya tau film-film di atas. So, dari diskusi tersebut saya ambil kesimpulan bahwa anak-anak lainnya waktu jaman saya juga senang nonton film-film tersebut. :D



3.Permainan

Permainan anak-anak sekarang terbilang canggih, semuanya serba teknologi. Mulai dari mobil-mobilan remote control, pesawat remote control, nintendo, PS, PSP, Game Online, Chatting, Facebook, Twitter dan permainan serba canggih lainnya. Dari satu sisi sebenarnya baik, karena otak anak-anak jadi cepat tau perkembangan teknologi, istilahnya ga gaptek. Tapi sisi lainnya kesemua permainan tersebut ga banyak memengaruhi fisik mereka. Kenapa sampai saya bilang seperti itu? Karena Cara memainkan kesemua permainan tersebut hanya dengan duduk diam. Misalnya anak yang lagi main PS pasti duduk, ga mungkin lari-lari ke sana ke mari kan? Bisa-bisa kabel stiknya bakalan putus :D. Begitupun dengan memainkan game online, chatting, facebook dan permainan teknologi lainnya, kebanyakan dengan duduk. Yang bergerak hanyalah jari-jari mereka. Membuat anak-anak menjadi malas untuk bergerak.


Bandingkan dengan permainan anak-anak jaman dulu. Banyak mempengaruhi fisik (ingat bukan kekerasan), tapi bukan hanya sekedar fisik, tapi juga melatih daya pikir, kekompakkan, keterampilan si anak. Misalnya permainan kadende, benteng, kasti, lompat tali, kelahar, petak umpat (di daerah saya nama-namanya seperti itu), ke enam permainan tersebut mempengaruhi hampir keseluruhan fisik anak. Karena mengharuskan anak-anak untuk berlari, melompat, berjalan dan melakukan gerakkan fisik lainnya. Yang membuat anak-anak kecapaian dan keringatan. Tapi justru hal itulah yang menyenangkan buat saya, dan juga menyehatkan. Ketimbang harus duduk seharian yang hanya akan menimbulkan penyakit.


      

Filosofi dan Mitos Bunga Edelweis

Filosofi dan Mitos Bunga Edelweis ( Edelweis anaphalis javanica )



Bunga ini memang tidak begitu indah bentuknya tetapi perjuangan untuk memperolehnya telah membuatnya sangat berkesan dan indah untuk diceritakan. Untuk mendapatkannya, kita akan mengalami kepanasan, kedinginan, kehujanan (bila sedang musim hujan), memasuki hutan yang lebat, dan menempuh perjalanan yg jauh. Namun, apapun akan dilakukan untuk melihat dan menikmati bunga EDELWEIS bagi seorang pecinta alam dan pasti TIDAK AKAN MEMETIKNYA UNTUK DI BAWA PULANG bila mereka menyebut dirinya sebagai PECINTA ALAM

Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer sebagai Edelweiss jawa (Javanese edelweiss), adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai langka.
Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus , sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya.
Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik (Myophonus glaucinus).

Bunga ini rata-rata berwarna putih–abu-kehijauan dan putih kekuning-kuningan. Banyak yang mengatakan bahwa ada edelweis yang berwarna ungu, biru, dan merah. Kebenarannya masih sebuah misteri. Bunga ini tumbuh membentuk rimbunan kecil di permukanan tanah. Ketika dipetik dan disimpan di tempat kering dan temperatur ruangan, bunga ini tidak akan berubah warna seolah-olah ia tetap hidup dan abadi. Inilah keistimewaannya sehingga ia sering menjadi lambang kecintaan seorang remaja pria terdadap kekasihnya. Hal ini jugalah yang memancing para pendaki untuk memetik dan membawanya pulang. Bunga ini tidak akan layu jika sudah dipetik tetapi bunga ini hanya akan mengering.
Bagian-bagian edelweiss yang sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan punah.
Bunga edelweis (Leontopodium alpinum) yang sering disebut-sebut sebagai bunga abadi tumbuh di tempat terbuka dan lembab yang terdapat di puncak atau lereng gunung tertentu, seperti Gunung Gede, Malabar, Papandayan, Cikurai, Guntur, dll. Dalam ilmu botani, bunga tersebut terbentuk secara alami dari timbunan humus dan memerlukan waktu sedikitnya lima tahun untuk tumbuh dan berbunga.
Bunga edelweis jawa ini sudah banyak dibudidayakan oleh para petani di daerah Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah. Biasanya mereka membudidayakan dengan cara menanam anakan yang tumbuh dari biji dan tersebar di sekitar pohon induknya. Paling tidak bunga edelweis ini sebaiknya ditanam di daerah dataran tinggi lebih dari 1000 m dpl, pada tanah liat berkapur atau berpasir dengan pH (keasaman tanah) antara 4-7. Dan menyukai sinar matahari penuh.



Filosofi dan Mitos bunga Edelewis (Anaphalis Javanica)
Filosofi :

Edelweiss (Leontopodium alpinum), salah satu bunga yang sangat terkenal sebagai "BUNGA GUNUNG EROPA", sebagai salah satu keluarga BUNGA MATAHARI (Asteraceae).

Nama bunga ini berasal dari GERMAN edel (berarti Mulia-noble) dan weiß (berarti Putih - white). Nama Genusnya Leontopodium berarti "LION'S paw" atau CAKAR MACAN, sedangkan LEON dari bahasa YUNANI - leon (lion) and podion ( KAKI, pous, foot).
• Bunga ini bisa tumbuh mencapai ukuran 3-20cm (dalam perawatan dan pengembangan bisa mencapai 40cm). Daun yang muncul nampak seperti WOOL karena tertutup oleh BULU-BULU yang PUTIH.
• Bunga ini mekar antara bulan JULI dan SEPTEMBER . Dan uniknya penyebaran bunga ini lebih menyukai daerah berbatu dan berkapur pada ketinggian 2000-2900m.
• Bunga ini tidak beracun, dan sudah digunakan sebagai obat tradisional untuk melawan penyakit yang berhubungan dengan perut (pembedahan perut) dan penyakit yang berhubungan dengan pernapasan.
• Bunga ini biasanya tumbuh di lokasi yang tidak terjangkau, yang mana ini banyak terjadi di negara Slovenia dengan pegunungannya . Karena warna PUTIH-nya maka Switzerland menjadikannya sebagai simbol ke-MURNI-an dan ke-CANTIK-an, sehingga bangsa ROMANIA menyebutnya sebagai, floarea reginei (Queen's flower).

Mitos Bunga Edelweis

Edelweis (kadang ditulis eidelweis) atau Edelweis Jawa (Javanese edelweiss) juga dikenal sebagai Bunga Abadi yang mempunyai nama latin Anaphalis javanica, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Indonesia. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m.


Di balik keindahan dari bunga edelweis ternyata tersimpan sebuah mitos, dimana bagi yang memberikan bunga ini kepada pasangannya, maka cintanya akan abadi. Tidak sedikit para pencinta yang menjadikan bunga abadi ini menjadi salah satu hadiah spesial bagi pasangannya. Konon, hal itu dimaksudkan agar cintanya abadi.

Mmm.., kalau bicara mengenai mitos memang susah, meskipun terkadang itu tidak masuk akal. Tapi di lain sisi, ketika posisi kita telah menjadi korbannya, justru sebaliknya, “Mitos mampu mengalahkan sebuah logika dan keyakinan”. Nggak percaya? Coba deh tanyain ke teman-teman kamu mengenai hal ini. Atau mungkin diantara kamu memiliki cerita tersendiri mengenai mitos ini.

Siapa yang nggak tahu bunga edelweis, atau banyak orang yang memberikan istilah dengan bunga abadi. Kalau dilihat dari bentuknya bunga ini sangat cantik, dan di balik kecantikannya itu tersimpan makna ataupun mitos yang cukup banyak mempercayainya. Butuh perjuangan untuk mendapatkannya, karena bunga yang satu ini biasanya tumbuh di puncak-puncak atau lereng-lereng gunung.

Oleh karena itu kamu bisa membayangkan betapa susahnya untuk bisa memetik si bunga abadi ini. Orang bilang, “Untuk mendapatkan bunga edelweis yang indah, maka semakin besar resiko yang dihadapi”, karena nyawa adalah tantangannya. Mengingat bahwa bunga edelweis telah menjadi bunga yang langka dan dilindungi, razia juga salah satu resiko yang harus ditanggung.

Tapi... fenomena yang ada sekarang ini justru mengharuskan kita agar dapat bijaksana dan membuat benang merah agar bunga edelweis tetap ada sebagai pelepas dahaga jika seandainya suatu saat kita berdiri di sebuah puncak yang tinggi, dimana sekeliling kita adalah hamparan bunga abadi ini. Save Edelweis!




Ramalan Ronggo Warsito

7 Satrio Piningit
  

Raden Ngabehi Rangga Warsita (alternatif: Ronggowarsito) lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 15 Maret 1802 – meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 24 Desember 1873 pada umur 71 tahun) adalah pujangga besar budaya Jawa yang hidup di Kasunanan Surakarta. Ia dianggap sebagai pujangga besar terakhir tanah Jawa. Nama aslinya adalah Bagus Burham. Ia adalah putra dari Mas Pajangswara dan cucu dari Yasadipura II, pujangga besar Kasunanan Surakarta.Ayah Bagus Burham merupakan keturunan Kesultanan Pajang sedangkan ibunya adalah keturunan dari Kesultanan Demak. Bagus Burham juga memiliki seorang pengasuh setia bernama Ki Tanujoyo.









Ronggowarsito meramalkan, bahwa nusantara (Indonesia) akan mengalami kejayaan 100 tahun setelah dipimpin oleh 7 ksatria piningit. Bukan saya “ndisiki kerso”, ini hanya mencatut sebuah cerita yang disampaikan oleh seorang dalang Ki Enthus Susmono. Dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah “bekas” kerajaan Majapahit, 7 Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut : 

1. Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro
Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan kemudian akan menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). 
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.


2. Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar
Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.

3. Satrio Jinumput Sumela Atur
Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur). 
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai BJ Habibie, Presiden Ketiga Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1998-1999.

4. Satrio Lelono Tapa Ngrame
Tokoh pemimpin yang suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang cukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame). 
Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH. Abdurrahman Wahid, Presiden Keempat Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1999-2000.

5. Satrio Piningit Hamong Tuwuh
Tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia. Berkuasa tahun 2000-2004.

6. Satrio Boyong Pambukaning Gapuro
Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). 
Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Ia akan selamat memimpin bangsa ini dengan baik manakala mau dan mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Satria Piningit. Atau setidaknya dengan seorang spiritualis sejati satria piningit yang hanya memikirkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak. 

7. Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu
Tokoh pemimpin yang amat sangat Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Tuhan (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada Yang Maha Kuasa, bangsa ini akan mencapai zaman keemassan yang sejati. Silakan ditafsirkan sendiri siapakah satria ketujuh itu. Mau menafsirkan Yusuf Kalla boleh, Prabowo Subiakto silakan, Wiranto ya monggo. Tidak mau “ndisiko kerso”, segala sesuatunya itu sudah menjadi kehendak “sing ngecet lombok dadi abang”. Semoga ke depan, nusantara akan kembali jaya, menjadi bangsa dan disegani oleh bangsa lain. Rakyat makmur, sejahtera, dan jauh dari marabahaya.














Analisis Kesalahan Berbahasa

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata pada Spanduk, Baliho dan Papan Nama


1.      Kesalahan : 
Penulisan spanduk diatas “KNALPOT BOBOKAN AJE DI ENGGO MELANGGAR   ATURAN GEHHH…” itu menggunakan bahasa daerah jawa serang , dan kata gehhh… merupakan kata yang tidak baku. 

Pembenaran : 
Seharusnya spanduk diatas menggunakan bahasa Indonesia saja, misalnya “KNALPOT  YANG TIDAK STANDAR JANGAN  DIPAKAI, KARENA MELANGGAR ATURAN”. Agar dapat dipahami oleh pembaca.

 
2.      Kesalahan : 
Penulisan spanduk diatas “ SING NGEBONCENG SARENG SING DIBONCENG SAMI-SAMI KEDAH NGANGGE HELM SNI”. Penulisannya menggunakan bahasa Jawa Serang.

Pembenaran : 

Seharusnya penulisan spanduk diatas menggunakan bahasa Indonesia saja, yaitu  “YANG MEMBONCENG DENGAN YANG DIBONCENG SAMA-SAMA HARUS MENGGUNAKAN HELM SNI” agar dapet di mengerti oleh pembaca.





3.      Kesalahan : 
Penulisan diatas kata “TAR1F” itu menggunakan bahasa alay karena huruf I diganti dengan angka 1, dan kata sinyal dengan sisipan gambar sinyal tidak sesuai EYD.

Pembenaran :
Seharusnya penulisan kata “TAR1F” yang benar yaitu “TARIF” kemudian kata sinyal dengan sisipan gambar sinyal, seharusnya yang benar yaitu “SINYAL” sesuai dengan penulisan EYD yang benar.


 




4.      Kesalahan :
Penulisan kata “Waroeng” itu tidak menggunakan bahasa baku yang benar.

Pembenaran :
Seharusnya kata “Waroeng” yang benar yaitu “Warung” sesuai dengan penulisan bahasa baku.




5.      Kesalahan :
Penulisan spanduk diatas tidak sesuai EYD, terdapat kesalahan penggunaan besar kecilnya huruf, kemudian tidak ada spasi setiap kata, dan tidak menggunakan tanda baca.

Pembenaran :
Seharusnya penulisan spanduk diatas yang benar yaitu “Es Kelapa Muda,  Kelapa Alpukat, Kelapa Jeruk, Es Campur dan Es Jeruk”.

 
6.      Kesalahan :
Penulisan Apotik diatas salah, penulisan tidak sesuai dengan bahasa baku.

Pembenaran :
Seharusnya penulisan “Apotik” yang benar yaitu “Apotek” walaupun dibaca nya tetap apotik.


7.      Kesalahan :
Penulisan pada Bad cover, pada kata bad itu dalam bahasa inggris artinya buruk. Salah penulisan satu huruf akan berbeda maknanya. Penulisan menggunakan bahasa campuran, bahasa inggris dan bahasa Indonesia.

Pembenaran :
Kata “Bad Cover” seharusnya “Bed Cover” yang artinya penutup tempat tidur. Dan sebaiknya penulisan tidak menggunakan bahasa campuran, ada bahasa inggris dan bahasa Indonesia. Seharusnya penulisan menggunakan bahasa Indonesia sepenuhnya, begitupun sebaliknya kalau menggunakan bahasa inggris, sepenuhnya menggunakan bahasa inggris.


8.      Kesalahan :
Penulisan spanduk iklan diatas  terdapat kesalahan pada kata DI JUAL. Ada dua macam “di” dalam kalimat. “di” yang pertama menunjukkan tempat, yang harus dituliskan terpisah dari kata yang menunjukkan tempat. “di” yang kedua merupakan sebuah awalan untuk sebuah kata kerja pasif, yang harus digabungkan pada kata yang diawalinya.

Pembenaran :
Jadi seharusnya kata depan “di” yang ada di gambar itu harus digabung menjadi “Dijual” karena kata “jual” merupakan kata kerja. Bilamana digabungkan dengan kata depan “di” maka kata  “jual” itu menjadi kata kerja pasif.

9.      Kesalahan :
Kesalahan spanduk diatas pada penulisan kata “BASO” yang merupakan bahasa tidak baku.

Pembenaran :
Seharusnya penulisan spanduk diatas kata “BASO” diganti menjadi “BAKSO”. Sesuai dengan penulisan bahasa baku yang benar.


10.      Kesalahan :
Penulisan ES PISANG IJO, terdapat kesalahan pada kata “IJO”. IJO merupakan bahasa yang tidak baku.

Pembenaran :
Penulisan kata IJO yang benar yaitu HIJAU, jadi seharusnya penulisan diatas diganti menjadi “ES PISANG HIJAU” sesuai dengan bahasa baku.


KESIMPULAN


Spanduk/Baliho/Plang papan nama merupakan sarana efektif komunikasi. Oleh karena itu, pada setiap tempat yang dianggap strategis, spanduk selalu ada. Banyak sekali ditemukan penulisan yang salah pada spanduk-spanduk di daerah Serang. Dari beberapa contoh spanduk yang ditemukan banyak penulisan yang menggunakan bahasa tidak baku. Dan ada juga spanduk yang menggunakan bahasa daerah Jawa Serang.

Seharusnya semua orang/warga Negara Indonesia mempunyai sikap positif terhadap bahasa yang mereka gunakan. Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia baik tulisan maupun lisan. Harus mempertimbangkan tepat tidaknya ragam bahasa yang digunakan. Menggunakan bahasa baku memang sudah seharusnya diterapkan, karena hal itu akan menunjukkan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.